Thursday, September 14, 2006 0 comments By: adedepok

Mengoptimalkan potensi, memaksimalkan amal di bulan Ramadhan

Sudah menjadi fenomena umum di indonesia apabila ramadhan menjelang semarak ibadah dimana-mana, kegiatan pendalaman pemahaman terhadap islam digelar diberbagai tempat; Sudah menjadi fenomena umum di indonesia apabila ramadhan menjelang semarak ibadah dimana-mana, kegiatan pendalaman pemahaman terhadap islam digelar diberbagai tempat; instansi pemerintah, perusahaan-perusaha an dan tentunya di mesjid-mesjid pun dipenuhi para shoimin dalam menyempurnakan shaum mereka dengan tarawih yang biasa diselingi dengan ceramah ramadhan. Tak ketinggalan hampir semua stasiun televisi menyajikan berbagai acara yang beragam yang bertemakan ramadhan. Sebaliknya kegiatan-kegiatan maksiat “ditertibkan” atau dikurangi oleh pengelolanya alasannya “menghormati” orang yang melaksanakan sahaum.Fenomena diatas adalah cerminan seruan abadi yang selalu hadir dibulan Ramadhan “Wahai para pencinta kebenaran bersegeralah, wahai para pecinta kejahatan kurangilah” (H R Al Baihaqi) riwayat tersebut mencerminkan realitas manusia dalam menghadapi ramadhan, keinginan mayoritas kaum muslimin untuk memenuhi panggilan fitrahnya dengan mengisi ramadhan dengan amalan kebaikan yang maksimal; shalat, membaca alquran, berinfaq, berzakat, berbagi dengan dhuafa dan kebajikan-kebajikan lainnya.Ramadhan adalah seruan fitri yang menggugah manusia untuk terus meningkatkan kualitas dirinya mencapai kekokohan imani. Setiap muslim yang mendambakan peningkatan kualitas diri tentunya tidak akan melewatkan ramadhan begitu saja tanpa meraih kemenangan diri dengan Rahmat, Ampunan dan pembebasan diri dari api neraka, sebagaimana yang di ungkapkan Rasulullah SAW: “Celaka dan merugi orang yang mendapatkan bulan ramadhan tapi tidak mendapatkan ampunan Allah”Ramadhan adalah sarana bagi kita untuk memaksimalkan amalan kita yang akan selalu dilipat gandakan oleh Allah SWT sehingga Allah menyebutkan bahwa balasan bagi orang yang shaum adalah surga Ar Rayyan dan Allah akan membalas langsung shaum yang diamalkan oleh hambanya.Tentunya, shaum yang akan mendapatkan Ar Rayyan adalah shaum yang dilakukan hambanya dengan mengoptimalkan semua potensi untuk meraih amalan yang maksimal, sehingga shaumnya bukan hanya sekedar menahan lapar dan dahaga saja tapi semua anggota badannya dibawa shaum, Hal tersebut sebagaimana disampaikan oleh Rasulullah SAW: ”Apabila seseorang diantara kamu melaksanakan shaum, maka matanyapun harus shaum, mulutnyapun harus shaum dan telinganyapun harus shaum.” Artinya bahwa orang yang shaum harus benar-benar mampu menjaga anggota badannya dari hal-hal yang akan merusak saumnya sehingga dia tidak mendapatkan apa-apa dari shaumnya.Rasulullah bersabda: ”Berapa banyak orang yang melakukan shaum, tapi dia tidak mendapatkan sesuatu apapun dari Allah, kecuali hanya menahan lapar dan dahaganya saja” Betapa meruginya kita apabila kita hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja dibulan ramadhan ini. Oleh sebab itu sekali lagi mari kita mengoptimalkan potensi kita untuk meraih amalan yang maksimal di bulan ramadhan ini.Upaya tersebut bukan berarti kita meninggalkan pekerjaan rutin kita, tapi bagaimana menyiasati pekerjaan rutin yang kita lakukan menjadi bernilai dan bermakna disis Allah, misalnya dengan menyegarkan kembali keikhlasan niat kita dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, menjadikan pekerjaan kita bagian dari ibadah kita, melakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab dan amanah, sehingga kita melakukannya dengan penuh semangat meraih reward yang akan dilipat gandakan oleh Allah, bukan sebaliknya, mentang-mentang puasa, kerjaan banyak terbengkalai, semangat semakin loyo, alasannya lagi puasa badan lemes, ditempat kerja tidur, alasannya tidurnya orang puasa ibadah dst.Justru apabila kita telaah lebih dalam ternyata banyak peristiwa besar yang dimenangkan oleh kaum muslimin diraih ketikla mereka sedang shaum, ketika pisik mereka secara lahiriah dalam keadaan lemas. Inilah rahasiah Allah ternyata sumber kekuatan utama itu terletak pada kekuatan batin, kekuatan spiritual, kekuatan Iman, kekuatan husnu dhan kita kepada Allah yang melahirkan rasa optimisme yang penuh.Upaya lainnya adalah kita isi bulan ramadhan ini dengan lebih mendekatkan diri kita kepada Allah, mendekatkan diri kita dengan sumber ”Way of live” kita yaitu Al quran, kita ”pergauli” al quran dengan lebih dalam lagi sehingga Al quran menjadi bahas ”gaul” kita, tingkatka terus pemahaman kita terhadap alquran, dan ramadhan adalah saat yang tepat untuk itu karena Allah menyebutnya sebagai Syahrul Quran (bulan Al quran). Yang merasa tahsinnya belum sempurna sesuai dengan tajwidnya, sempurnakan, yang baru hanya dapat membacanya, sempurnakan dengan mengetahui maknanya, kemudian memahami kandungannya dan kemudian diamalkan sedikit-demi sedikit sesuai dengan kempuan kita dan kondisi yang mendukungnya.Upaya lain dalam memaksimalkan amalan kita adalah senantiasa kita selalu memohon ampunan kepada Allah untuk semakin membersihkan hati kita dari noda-noda dosa yang kita lakukan, sebagaimana Hadist Rasulullah SAW, ” Hati itu pada mulanya putih bersih bagaikan susu, dan apabila seseorang melakukan kemaksiatan maka akan ditorehkan setitik noda hitam, apabila dia melakukannya lagi akan ditorehkan lagi noda hitam sehingga apabila dia terus menerus melakukan kemaksiatan maka hatinya menjadi hitam seperti arang dan Rasulullahpun membacakan ayat ”Kalla ball roona ala qulubihim maa kaanuu yaksibun” (Bahkan hati mereka menjadi hitam dengan sebab apa yang mereka lakukan) Tapi apabila orang tadi melakukan istighfar (memohon ampunan dari Allah) maka titik hitam tadi akan dihapus oleh Allah” Kebersihan hati adalah sumber kekuatan spritual kita, sumber semangat kita. Dalam ramadhan ini mari kita bersihkan hati kita dengan memperbanyak taubat, istighfar kepada Allah, karena Allah pada bulan ramadhan membuka selebar-lebarnya pintu taubat dan pintu ijabah, bahkan malaikat tidak henti-hentinya memohonkan ampunan bagi orang yang shaum, betapa ruginya jika kita menyia-nyiakan fasilitas tersebut.Diantara upaya memaksimalkan amal kita di bulan ramadhan adalah dengan meningkatkan nilai infak dan sedekah kita, apalagi kondisi ekonomi kita yang semakin memberatkan saudara-saudara kita, sudah saatnya berbagi degan mereka dan tiada harapan yang kita harapkan kecuali Rahmat dan ampunannya. Semoga ramadhan kita tahun ini menjadi ramadhan terbaik yang kita amalkan bersama, keluar dari bulan ini menjadi orang yang mendapat RahmatNya, bermanfaat bagi orang lain.
Taufik Ridho Lc

from : milis PKS depok