Sunday, September 11, 2005 By: adedepok

Membangunkan Anak Sahur

Biasanya anak-anak malas bangun malam, apalagi di suruh makan. Apa kiatnya ? Sahuuuur... sahuuur...! Bunyi kentongan yang ditabuh ribut para pemuda kampung, bisa jadi cukup efektif membangunkan anak untuk sahur di hari-hari pertama Ramadhan. Tetapi, belum tentu kiat ini efektif untuk hari-hari berikutnya selama sebulan yang tiga puluh hari itu. Perlu ada beragam variasi cara untuk membangunkan anak agar bersemangat makan sahur.
Sentuhan bisa diberikan pada penyusunan menu makanan dan minuman yang menarik dan membangkitkan selera makan anak. Sentuhan penunjang pun bisa diberikan dengan menciptakan suasana menggembirakan yang juga membantu menyegarkan badan anak. Tentu saja, kreatifitas ibu sangat diperlukan untuk menemukan cara menarik yang beragam dan bervariasi dari pagi ke pagi berikutnya. Mau tahu kiat-kiatnya?
Mengusir Kantuk
Sebelum merancang kiatnya, perlu diketahui dulu kendalanya. Pertama dan utama, adalah rasa kantuk. Untuk melawan kendala ini, harus dipastikan bahwa jatah tidur anak setiap harinya tetap terpenuhi, tidak berkurang lamanya. Jika di luar bulan Puasa mereka tidur dalam sehari selama 10 jam, maka sejumlah itu pulalah mereka perlu tidur di bulan Suci Ramadhan.
Jumlah jam tetap sama, hanya pemilihan waktunya yang bisa divariasi dan disesuaikan dengan jadwal kegiatan Ramadhan anak secara keseluruhan. Ada anak-anak yang memiliki banyak teman bermain di sekitar rumah, sehingga memilih untuk menghabiskan waktu siang dan sore hari untuk bermain. Maka anak ini harus segera tidur seusai shalat tarawih, agar bisa bangun ketika sahur.
Namun jika jumlah tidur di malam hari ini pun belum mencukupi jumlahnya, ijinkan mereka tidur barang satu hingga dua jam usai shalat subuh untuk mengganti jam tidurnya.
Anak yang tak memiliki teman bermain, mungkin lebih memilih tidur siang, sehingga di malam hari ia masih bisa meluangkan waktu menonton televisi acara khusus Ramadhan, bersama ayah ibu seusai tarawih.
Mengusir Rasa Malas
Kendala kedua adalah rasa malas, karena tubuh masih lemas setelah tidur berjam-jam lamanya. Aliran darah belum bisa tersalur lancar ke seluruh bagian tubuh, sehingga banyak bagian badan anak yang terasa lemas dan susah bergerak.
Secara alami, tubuh anak akan mengatasi kendala ini dengan gerakan mulet (merenggang). Secara refleks tangan dan kaki ditarik-tarik, supaya otot tergerak dan darah bisa mengalir lebih lancar. Tulang-tulang pun digerak-gerakkan supaya tidak terasa kaku.
Ibarat sebuah senam, maka gerakan-gerakan ringan anggota badan saat bersenam akan memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh dan membuat badan segar untuk segera melakukan aktivitas lain. Begitu pula untuk membuat tubuh anak terasa segar segera setelah bangun tidur, pancing anak agar melakukan gerakan-gerakan ringan yang akan meningkatkan kesegaran tubuhnya sedikit demi sedikit.
Ajak anak untuk segera duduk setelah ia membuka mata. Biarkan beberapa saat, baru kemudian ajak mereka untuk turun dari tempat tidur menuju ruang makan. Jangan terlalu tergesa memaksa anak untuk segera berada di depan meja makan. Kalau perlu, Anda bisa bawakan minuman hangat ke tempat tidur mereka dan menyuruh anak meminumnya sembari duduk, untuk lebih cepat menyegarkan badan. Baru kemudian menuntun mereka menuju tempat makan.
Bisa jadi anak sudah duduk di depan meja makan, namun masih juga badannya lemas dan tak bersemangat. Kiat lain bisa dicoba, yaitu dengan mengajak anak keluar rumah. Duduk-duduk di teras rumah sambil memandangi bintang-bintang di langit. Atau berjalan-jalan barang lima menit di halaman bersama ibu sambil menceritakan kisah binatang-binatang yang segera pergi mencari makan setelah bangun tidur. Dinginnya udara pagi akan membantu menyentakkan otot tubuh agar bereaksi mendorong kelancaran peredaran darah.
Bahkan sesekali bolehlah ibu menemani anak menghabiskan makan sahurnya di kursi taman, sambil menikmati daun dan bunga-bunga di taman depan rumah yang bergoyang-goyang ditiup angin. Atau menemani anak makan sahur di teras sembari menikmati indahnya kembang api yang mereka mainkan!
Menyegarkan Mata
Selain menyegarkan tubuh dengan beragam gerakan-gerakan ringan, mata anak pun segera disegarkan kembali. Apa kira-kira yang bisa merangsang mata anak agar bisa terbuka dengan penuh semangat ?
Ya, benar sekali. Televisi, merupakan cara terbaik untuk merangsang mata anak agar terbuka. Jika ada acara televisi yang cocok untuk menemani anak makan sahur, mengapa tidak? Lagu-lagu Ramadhan untuk anak, cerita boneka, atau kisah nabi-nabi, akan cukup menyenangkan sebagai teman sahur bagi anak.
Anda pun bisa menyediakan buku-buku bacaan bergambar yang menarik. Bagi anak yang terbiasa membaca buku cerita, akan cukup efektif membangunkan mereka, jika Anda memberikan beberapa buku bacaan baru yang menarik, kemudian membuat peraturan bahwa buku-buku tersebut hanya boleh dibaca saat makan sahur, atau sesudahnya. Di luar waktu-waktu itu Anda berhak menyimpannya!
Menyegarkan telinga dengan irama musik
Nah, telinga pun perlu diberi konsumsi, untuk memberi dukungan kekuatan bagi anak untuk bisa segera bangun dan makan sahur. Ramaikan suasana makan sahur bersama putra-putri Anda dengan lagu-lagu ceria yang mereka gemari!
Secara refleks, saraf anak akan bereaksi menggerak-gerakakn otot badannya sedikit demi sedikit mengikuti irama lagu kegemaran mereka. Ketika anak telah benar-benar duduk dan berselera makan, telinga pun telah cukup puas dengan konsumsi lagu-lagu yang menyenangkan hati anak, maka Anda bisa mengubahnya dengan alunan ayat-ayat suci al-Qur'an. Model konsumsi telinga yang kedua ini tidak lagi berfungsi membangunkan dan menyegarkan anak, tetapi berfungsi memberi nuansa warna Islami dalam sanubari anak.
Menyegarkan hidung dan lidah
Akhirnya, tujuan akhir membangunkan anak di pagi dini hari adalah agar mereka menghabiskan santap sahurnya. Dalam hal ini, lidah dan hidung memiliki peran yang sangat besar. Jika kedua indra ini sudah terangsang, anak akan menghabiskan hidangan sahur dengan penuh semangat.
Merangsang hidung ? Anda bisa pilih menu-menu makanan yang beraroma harum. Opor, soto, maupun rawon yang terhidang hangat, baunya cukup nikmat untuk menyegarkan hidung. Upayakan untuk menghidangkan lauk pauk dalam keadaan hangat, supaya memiliki aroma yang sedap. Tiap anak memiliki kegemaran aroma yang berbeda-beda, dan Andalah yang seharusnya paling mengenali kegemaran anak-anak itu.
Merangsang lidah ? Pilih menu-menu ringan kesukaan anak-anak. Jangan memaksakan diri untuk menyediakan masakan-masakan baru yang harus Anda masak di tengah malam, karena ini akan sangat menguras tenaga ibu. Memilih menu makanan yang sudah dimasak semenjak sore dan tinggal menghangatkan ketika hendak sahur akan menjadi pilihan lebih bijaksana.
Kehangatan makanan dan minuman yang menyentuh lidah dan tenggorokan pun akan sangat meembantu menumbuhkan selera makan. Susu hangat, atau sereal kegemaran anak, mengapa tidak?·

0 comments: