Sunday, September 11, 2005 By: adedepok

Menyongsong Ramadhan untuk Keluarga

Penting untuk menyamakan hati dan menciptakan lingkungan rumah yang mendukung. Mengapa Allah memilih Ramadhan untuk dijadikan momen wajib berpuasa bagi seluruh ummat manusia? Mengapa tidak dibiarkan-Nya kita memilih waktu sendiri-sendiri, asal jumlahnya 29 hari atau sebulan ?
Salah satu hikmahnya adalah, ketentuan Allah itu justru menguntungkan kita. Berpuasa secara bersama-sama, ternyata jauh lebih mudah daripada harus berpuasa sendiri. Godaan berkurang, sementara motivasi pun terpacu.
Begitu juga di dalam sebuah keluarga, akan lebih baik jika menyatukan hati, jiwa dan langkah bersama dalam rangka saling memberikan dorongan untuk sukses berpuasa.
Melalui beberapa tips di bawah ini, Anda bisa lakukan dalam keluarga, untuk melayani kedatangan tamu agung dan mulia si Ramadhan ini, agar kita memperoleh barakahnya.
Mempersiapkan Hati
Menyambut tamu dengan lapang dada itu penting. Jangan sampai ada anggota keluarga tidak ikhlas menerima Sang Tamu. Ketika nenek memberi kabar bahwa akan menginap sebulan di rumah kita, bagaimana jika reaksi salah seorang anak Anda setengah hati menyambutnya? Dia merasa akan terganggu dengan keberadaan nenek di rumah, dan merasa keberadaan nenek selama sebulan bersama keluarga mereka, itu terlalu lama!
Nah, jika masih ada anggota keluarga Anda belum bisa menyambut kedatangan Ramadhan dengan sepenuh hati, hal itu akan mengganggu perjalanan Ramadhan keluarga Anda.
Bagaimana mempersiapkan hati anggota keluarga dalam menyambut Ramadhan, perlu Anda luangkan waktu bersama bagi seluruh anggota keluarag untuk menyelenggarakan semacam renungan. Lebih baik, jika pilihan waktu ditetapkan sebelum datangnya bulan Ramadhan ini.
Renungan keluarga menyambut Ramadhan ini baik jika diisi dengan menggali keutamaan-keutamaannya, dan janji-janji Allah berupa balasan bagi mereka yang mau menerima dan melayani sebaik-baiknya kedatangan tamu itu.
Sampaikanlah ayat-ayat al-Qur'an yang berkaitan dengan puasa, begitu juga hadis-hadis Nabi Muhammad saw. Utamakan hadis-hadis yang membawakan kabar gembira tentang pahala dan keutamaan yang dijanjikan Allah swt. Kepada putra-putri yang masih kecil, Anda bisa sampaikan kisah-kisah keberhasilan para sahabat dalam berpuasa.
Lingkungan Rumah Mendukung
Godaan puasa bisa datang dari mana saja, termasuk dari rumah Anda sendiri. Itu sebabnya penting untuk membuat suasana rumah yang mendukung. Ada beberapa hal yang perlu diingat, terutama bahwa godaan puasa bisa datang melalui panca indra, baik melalui mata, telinga, hidung, juga anggota badan.
Supaya mata tak tergoda, sembunyikan makanan dan minuman yang ada di rumah dari pandangan mata. Kunci kulkas supaya tak timbul keinginan untuk membukanya. Supaya mata tak tergoda, jangan biarkan ada gambar-gambar makanan dan minuman segar yang merangsang air liur.
Mengurangi godaan yang masuk lewat hidung, dengan tidak membiarkan bau nikmatnya makanan menggoda hidung sebelum waktunya. Itu sebabnya, lebih baik jika ibu memasak makanan menjelang waktu berbuka, sehingga baunya tidak terlalu berat menggoda.
Telinga pun bisa ikut andil memasukkan suara-suara yang menggoda ke dalam jiwa kita. Untuk menghindarinya, Anda harus mengupayakan mengurangi lagu-lagu bernada asmara, cinta, yang semula senantiasa menghibur telinga di rumah, diganti dengan lagu-lagu bernuansa Islam. Anda pun bisa membuat lomba bagi anak-anak, siapa yang paling sering mengucapkan dzikir sehari-hari? Siapa yang paling rajin mengucap salam?
Televisi, radio, VCD, semuanya pun bisa menjadi penggoda utama. Bukan hanya menggoda agar puasa menjadi batal, tetapi juga menggoda hawa nafsu sehingga mengurangi pahala puasa. Itu sebabnya, semuanya perlu dikontrol dan dikendalikan.
Jadwal Bersama
Membuat jadwal Ramadhan keluarga, sangat penting dilakukan. Banyak kegiatan yang akan lebih mudah dan menyenangkan jika dikerjakan bersama keluarga. Itu sebabnya, perlu diluangkan jadwal-jadwal rutin Ramadhan keluarga.
Beberapa contohnya, Anda bisa merancang jadwal berbuka rekreatif dua kali dalam sebulan. Berbuka sembari menikmati tadabbur alam, sembari silaturahmi ke rumah saudara, atau sambil rihlah dari masjid ke masjid, dan akhirnya ikut berbuka bersama di salah satu masjid bersama kaum dhu'afa.
Anda juga perlu merancang jadwal tadarus bersama keluarga. Atau jadwal pembacaan hadis dan kisah-kisah Ramadhan untuk putra-putri tercinta. Bisa juga sesekali tarawih berjamaah di rumah. Dan, ada banyak ide lain untuk merancang jadwal Ramadhan untuk keluarga Anda.
Marhaban ya Ramadhan !

0 comments: